Abstrak |
ABSTRAK
Mutiara Simbar. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kayu Cempaka Pada
Industri Mebel Dengan Menggunakan Metode EOQ (Studi Kasus padaUD Batu Zaman), dibawah
bimbingan Theodora M. Katiandagho sebagai Ketua, Tommy Lolowang dan Jenny Baroleh
sebagai Anggota.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis volume bahan baku kayu cempaka optimal yang
dibutuhkan oleh UD. Batu Zaman untuk periode tahun 2013, menganalisis total biaya persediaan
bahan baku kayu cempaka yang harus dikeluarkan UD. Batu Zaman untuk peroide tahun 2013,
menganalisis kapan akan dilakukan pemesanan kembali (reorder point) bahan baku kayu cempaka
oleh UD. Batu Zaman untuk periode tahun 2013, menganalisis jumlah persediaan pengaman (safety
stock) kayu cempaka yang harus disediakan oleh UD. Batu Zaman untuk periode tahun 2013,
menganalisis pengendalian persediaan bahan baku kayu Cempaka pada industri mebel dengan
menggunakan metode EOQ (Studi Kasus padaUD Batu Zaman).
Pengumpulan data dilakukan mulai dari bulan April 2014 – September 2014.Data yang
diperoleh adalah data primer dan data sekunder.Data primer merupakan data yang langsung
dikumpulkan dari perusahaan, sedangkan data sekunder merupakan data yang telah tersusun
dalam bentuk dokumen tertulis yang diperoleh dari perusahaan, literature terdahulu maupun dari
internet.Metode analisis yang digunakan adalah metode “Economic Order Quantity” yaitu untuk
mengetahuikuantitas pemesanan atau pembelian optimal dengan tujuan meminimalkan biaya
persediaan yang terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelian bahan baku kayu Cempaka yang optimal
menurut metode Economic Order Quantity selama periode tahun 2013 untuk setiap kali pesan lebih
besar daripada yang dilakukan perusahaan. Pembelian bahan baku optimal yang harus dilakukan
perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar 4,448 m³ dengan frekuensi pemesanan yang harus
dilakukan adalah sebanyak 2 kali. Kuantitas persediaan pengaman (Safety Stock) yang harus
tersedia digudang adalah sebesar 0,24 m³ dan titik pemesanan kembali (Re Order Point)
|